Senin, 14 Maret 2016

---Jenis- Jenis Awan----

Gambar untuk sirus:

di definisikan sbg awan yang tampak tersusun dari serat lembut dan halus berwarna putih mengkilap bagaikan sutera, tanpa bayangan sendiri

Gambar untuk sirokumulus:

lapisan awan yang terdiri dari unsur kecil menyerupai butir atau biji padi-padian tanpa bayangan spt sirrus

Gambar untuk sirostratus:

awan yang tampak seperti tirai kelambu halus keputih-putihan

Gambar untuk altokumulus:

lapisan awan berwarna putih atau kelabu yang terdiri dari unsur2 berbentuk bulatan pipih

Gambar untuk altostratus:

awan yang nampak berserat/seragam tapi berwarna kelabu/kebiruan menutupi sebagian/seluruh langit

Gambar untuk nimbostratus:

lapisan awan yang seragam, luas dan berwarna kelabu tua

Gambar untuk stratokumulus:

lapisan awan yang terdiri dari unsur bulatan pipih/memanjang berwarna kelabu. masing2 unsur dapat saling menyambung

Gambar untuk stratus:

awan rendah yang seragam umumnya berwarna kelabu tetapi tidak menyentuh perm bumi

Gambar untuk kumulus:

awan yang umumnya mampat dan berbentuk gumpalan yang menjulang

Gambar untuk kumulonimbus:


awan yang sangat mampat dan padat menjulang tinggi menjadi gumpalan yang besar, pada awan ini dapat mengangkut 300.000 ton air biasa juga disebut awan badai 


Sumber dan ada sedikit revisi oleh Bima Bayu Putra 7D

---Faktor- Faktor Penyebab Kerusakan Pada Lingkungan Hidup---

1. Kerusakan Yang Diakibatkan Oleh Alam
a. Kerusakan akibat letusan gunung berapi.
Letusan gunung berapi merupakan salah satu aktivitas vulkanisme. Letusan gunung berapi merupakan gejala alam. Manusia tidak mampu membendung atau mencegahnya. Akibat dari letusan gunung berapi dapat merusak lingkungan hidup.
Kerusakan itu antara lain :
1. Kerusakan gunung berapi melemparkan berbagai material padat yang dapat menimpa perumahan, daerah pertanian, hutan, dan sebagainya.
2. Hujan abu vulkanik yang menyertai letusan dapat menyebabkan terganggunya pernapasan juga pemandangan yang gelap, dan dapat menutupi areal pertanian
dan perkebunan yang bisa mengurangi produksi.
3. Aliran lahar dapat menyebabkan pendangkalan sungai, sehingga ketika hujan turun menimbulkan banjir.
4. Gas yang mengandung racun dapat mengancam keselamatan makhluk disekitar gunung api.
5. Lava panas yang meleleh akan merusak dan mematikan apa saja yang dilaluinya. Setelah dingin, akan membeku menjadi batuan yang keras yang dapat menghambat pertumbuhan tanaman.
6. Awan panas yang berhembus dengan kecepatan tinggi dan tidak terlihat mata
dapat menewaskan makhluk hidup yang dilaluinnya.
7. Lahar dingin, dapat merusak areal pertanian, dan daerah permukiman penduduk serta bangunan lain.
8. Debu-debu gunung api yang bertebaran di udara, dapat menghalangi radiasi matahari, dan membahayakan penerbangan udara..b. Kerusakan akibat gempa bumi.
Gempa bumi merupakan hentakan lapisan bumi yang bersumber dari lapisan di sebelah dalam merambat ke permukaan bumi. Kerusakan akibat gempa bumi menimbulkan gejala langsung maupun tidak langsung :
1. Banjir atau tanggul rusak.
2. Gempa di dasar laut menyebabkan tsunami.
3. Tanah di permukaan menjadi merekah.
4. Tanah longsor.
5. Bangunan roboh.
6. Kebakaran yang terjadi akibat dampak lanjutan gempa.
c. Kerusakan akibat Cyclon (angin topan).
Siklon adalah tekanan udara rendah berupa angin-angin topan atau badai. Kerusakan yang ditimbulkannya tergantung dengan kuat arusnya. Tipe-tipe siklon :
1. Siklon tropik : terjadi di permukaan laut.
2. Siklon Gelombang : di daerah lintang sedang dan lintang tinggi bersifat sangat merusak.
3. Tornado di AS : merupakan siklon hebat yang berasal dari anginnya yang sangat kuat.
Kerusakan yang disebabkan oleh angin topan adalah sebagai berikut:
1. Rumah-rumah yang kurang kuat terbawa sampai beberapa kilometer.
2. Bangunan rumah tembok dan gedung–gedung rusak atapnya bahkan ada yang roboh.
3. Merusak areal hutan, perkebunan, dan pertanian.
d. Musim Kemarau
Beberapa kerusakan akibat musim kemarau,adalah sebagai berikut :
1. Tumbuh-tumbuhan banyak yang mati sehingga dapat mengancam kehidupan makhluk hidup lainya.
2. Sungai-sungai, danau-danau dan air tanah menjadi kering sehingga dapat merugikan daerah pertanian.
3. Sumur-sumur dan sumber air kering.
2. Kerusakan akibat ulah manusia.
a. Pertanian
Penggundulan hutan merupakan salah satu contoh kerusakan yang diakibatkan oleh kegiatan pertanian ladang berpindah. Tempat yang ditinggalkan menjadi kurang subur dan ditumbuhi alang-alang. Akibat lebih jauh, saat musim hujan akan terjadi proses pengikisan tanah permukaan yang intensif. Hal ini bisa menyebabkan banjir, sementara itu saat musim kemarau tempat seperti itu akan mengalami kekurangan air.
b. Perikanan
Cara penangkapan ikan yang salah, seperti menggunakan pukat harimau juga menyebabkan kian berkurangnya jenis-jenis ikan tertentu di daerah perairan. Apalagi bila menggunakan bahan peledak, tidak saja ikan besar yang mati, tetapi larva dan ikan-ikan kecil lainnya juga ikut mati.
c. Teknologi dan Industri
Penggunaan traktor dalam membajak sawah sebagai alat bantu, traktor memang mempermudah dan mempercepat dalam membajak sawah. Namun, kadang ada hal lain yang terbawa seperti, sisa bahan bakar, buangan oli, dan sebagainya. Hal tersebut bisa merusak lingkungan.
d. Pencemaran
Pencemaran (polusi) adalah peristiwa berubahnya keadaan alam (udara, air, dan tanah) karena adanya unsur-unsur baru atau meningkatnya sejumlah unsur tertentu. Macam-macam pencemaran adalah sebagai berikut :
1. Pencemaran Udara
Hasil limbah industri, limbah pertambangan, dan asap kendaraan bermotor dapat mencemari udara. Asap-asap hasil pembuangan tersebut terdiri atas karbon monoksida, karbon dioksida, dan belerang dioksida. Karbon dioksida mengakibatkan hawa pengap dan naiknya suhu permukaan bumi. Karbon monoksida dapat meracuni dan mematikan makhluk hidup sedangkan belerang dioksida menyebabkan udara bersifat korosif yang menimbulkan proses perkaratan pada logam.
2. Pencemaran suara
Pencemaran suara dapat timbul dari bising-bising suara mobil, kereta api, pesawat udara, dan jet. Di pusat-pusat hiburan dapat pula terjadi pencemaran suara yang bersumber dari tape recorder yang diputar keras-keras. Adanya pencemaran suara dapat mengakibatkan timbulnya berbagai penyakit dan gangguan pada manusia dan hewan ternak, seperti gangguan jantung, pernafasan dan gangguan saraf.
3. Pencemaran air
Pembuangan sisa-sisa industri secara sembarangan bisa mencemarkan sungai dan laut. Jika sungai dan laut tercemar, akibatnya banyak ikan dan mikrobiologi yang hidup di dalamnya tak mampu hidup lagi. Selain itu air sungai dan laut yang tercemar itu juga mengakibatkan sumber air tercemar sehingga manusia sulit mendapat air minum yang sehat dan bersih.
4. Pencemaran tanah
Pada dasarnya tanah pun dapat mengalami pencemaran, penyebabnya antara lain :
• Bangunan barang-barang atau zat-zat yang tidak larut dalam air yang berasal dari pabrik-pabrik.
• Pembuangan ampas kimia dan kertas plastik bekas pembungkus botol bekas.
e. Banjir
Faktor-faktor lingkungan yang menyebabkan banjir, antara lain :
 Penggundulan hutan secara tak terencana
 Pembuangan sampah di sembarang tempat
 Sulit meresapnya air hujan di tanah perkotaan karena tanah perkotaan banyak tertutup semen beton dan aspal.
 Rusaknya tanggul-tanggul sungai dan banyaknya sungai yang dangkal dengan sungai yang berkelok-kelok.
A. Faktor Alami
  1. Banjir Bandang adalah banjir pada daerah di permukaan rendah yang terjadi akibat hujan yang turun terus -menerus dan muncul tiba-tiba. Banjir bandang terjadi akibat penjenuhan air terhadap tanah atau wilayah tersebut berlangsung dengan cepat hingga tidak dapat diserap lagi.Air yang tergenang lalu terkumpul di daerah-daerah dengan permukaan rendah dan mengalir dengan cepat ke daerah yang lebih rendah
  2. Tanah longsor terjadi pada lahan dengan tingkat kemiringan lereng yang curam. kondisi tanah yang labil dengan vegetasi yang sedikit menyebabakan tanah menjadi mudah longsor.Curah hujan yang tinggi memicu terjadinnya tanah longsor.
  3. Gunung meletus adalah gunung yang mengeluarkan letusan lahar panas ,awan panas,debu panas dan material  panas lainnya di sekitar wilayah itu.
  4.  Kerusakan Lingkungan Akibat Proses Alam
Kerusakan lingkungan hidup oleh alam terjadi karena adanya gejala atau peristiwa alam yang terjadi secara hebat sehingga memengaruhi keseimbangan lingkungan hidup. Peristiwa-peristiwa alam yang dapat memengaruhi kerusakan lingkungan, antara lain meliputi hal-hal berikut ini.
a. Letusan Gunung Api
Letusan gunung api dapat menyemburkan lava, lahar, material-material padat berbagai bentuk dan ukuran, uap panas, serta debu-debu vulkanis. Selain itu, letusan gunung api selalu disertai dengan adanya gempa bumi lokal yang disebut dengan gempa vulkanik.
Aliran lava dan uap panas dapat mematikan semua bentuk kehidupan yang dilaluinya, sedangkan aliran lahar dingin dapat menghanyutkan lapisan permukaan tanah dan menimbulkan longsor lahan. Uap belerang yang keluar dari pori-pori tanah dapat mencemari tanah dan air karena dapat meningkatkan kadar asam air dan tanah. Debu-debu vulkanis sangat berbahaya bila terhirup oleh makhluk hidup (khususnya manusia dan hewan), hal ini dikarenakan debu-debu vulkanis mengandung kadar silika (Si) yang sangat tinggi, sedangkan debu-debu vulkanis yang menempel di dedaunan tidak dapat hilang dengan sendirinya. Hal ini menyebabkan tumbuhan tidak bisa melakukan fotosintesis sehingga lambat laun akan mati. Dampak letusan gunung memerlukan waktu bertahun-tahun untuk dapat kembali normal. Lama tidaknya waktu untuk kembali ke kondisi normal tergantung pada kekuatan ledakan dan tingkat kerusakan yang ditimbulkan. Akan tetapi, setelah kembali ke kondisi normal, maka daerah tersebut akan menjadi daerah yang subur karena mengalami proses peremajaan tanah.
b . Gempa Bumi
Gempa bumi adalah getaran yang ditimbulkan karena adanya gerakan endogen. Semakin besar kekuatan gempa, maka akan  menimbulkan kerusakan yang semakin parah di muka bumi. Gempa bumi menyebabkan bangunan-bangunan retak atau hancur, struktur batuan rusak, aliran-aliran sungai bawah tanah terputus, jaringan pipa dan saluran bawah tanah rusak, dan sebagainya. Jika kekuatan gempa bumi melanda lautan, maka akan menimbulkan tsunami, yaitu arus gelombang pasang air laut yang menghempas daratan dengan kecepatan yang sangat tinggi. Masih ingatkah kalian dengan peristiwa tsunami di Nanggroe Aceh Darussalam di penghujung tahun 2004 yang lalu? Contoh peristiwa gempa bumi yang pernah terjadi di Indonesia antara lain gempa bumi yang terjadi pada tanggal 26 Desember
2004 di Nanggroe Aceh Darussalam dengan kekuatan 9,0 skala richter. Peristiwa tersebut merupakan gempa paling dasyat yang menelan korban diperkirakan lebih dari 100.000 jiwa. Gempa bumi juga pernah melanda Yogyakarta dan Jawa Tengah pada bulan Mei 2006 dengan kekuatan 5,9 skala richter.
c . Banjir
Banjir merupakan salah satu bentuk fenomena alam yang unik. Dikatakan unik karena banjir dapat terjadi karena murni gejala alam dan dapat juga karena dampak dari ulah manusia sendiri. Banjir dikatakan sebagai gejala alam murni jika kondisi alam memang memengaruhi terjadinya banjir, misalnya hujan yang turun terus menerus, terjadi di daerah basin, dataran rendah, atau di lembah-lembah sungai. Selain itu, banjir dapat juga disebabkan karena ulah manusia, misalnya karena penggundulan hutan di kawasan resapan, timbunan sampah yang menyumbat aliran air, ataupun karena rusaknya dam atau pintu pengendali aliran air. Kerugian yang ditimbulkan akibat banjir, antara lain, hilangnya lapisan permukaan tanah yang subur karena tererosi aliran air, rusaknya tanaman, dan rusaknya berbagai bangunan hasil budidaya manusia. Bencana banjir merupakan salah satu bencana alam yang hampir setiap musim penghujan melanda di beberapa wilayah di Indonesia. Contoh daerah di Indonesia yang sering dilanda banjir adalah Jakarta. Selain itu beberapa daerah di Jawa Tengah dan Jawa Timur pada awal tahun 2008 juga dilanda banjir akibat meluapnya DAS Bengawan Solo.
d . Tanah anah Longsor
Karakteristik tanah longsor hampir sama dengan karakteristik banjir. Bencana alam ini dapat terjadi karena proses alam ataupun karena dampak kecerobohan manusia. Bencana alam ini dapat merusak struktur tanah, merusak lahan pertanian, pemukiman, sarana dan prasarana penduduk serta berbagai bangunan lainnya. Peristiwa tanah longsor pada umumnya melanda beberapa wilayah Indonesia yang
memiliki topografi agak miring atau berlereng curam. Sebagai contoh, peristiwa tanah longsor pernah melanda daerah Karanganyar (Jawa
Tengah) pada bulan Desember 2007
e . Badai/Angin Topan 
Angin topan terjadi karena perbedaan tekanan udara yang sangat mencolok di suatu daerah sehingga menyebabkan angin bertiup lebih kencang. Di beberapa belahan dunia, bahkan sering terjadi pusaran angin. Bencana alam ini pada umumnya merusakkan berbagai tumbuhan, memorakporandakan berbagai bangunan, sarana infrastruktur dan dapat membahayakan penerbangan. Badai atau angin topan sering melanda beberapa daerah tropis di dunia termasuk Indonesia. Beberapa daerah di Indonesia pernah dilanda gejala alam ini. Salah satu contoh adalah angin topan yang melanda beberapa daerah di Yogyakarta dan Jawa Tengah.
f . Kemarau Panjang
Bencana alam ini merupakan kebalikan dari bencana banjir. Bencana ini terjadi karena adanya penyimpangan iklim yang terjadi di suatu daerah sehingga musim kemarau terjadi lebih lama dari biasanya. Bencana ini menimbulkan berbagai kerugian, seperti mengeringnya sungai dan sumber-sumber air, munculnya titik-titik api penyebab kebakaran hutan, dan menggagalkan berbagai upaya pertanian yang diusahakan penduduk.

2. Kerusakan Yang Diakibatkan Oleh Manusia

Dalam memanfaatkan alam, manusia terkadang tidak memerhatikan dampak yang akan ditimbulkan. Beberapa bentuk kerusakan lingkungan yang dipengaruhi oleh aktivitas manusia, antara lain, meliputi hal-hal berikut ini.
a. Pencemaran Lingkungan
Pencemaran disebut juga dengan polusi, terjadi karena masuknya bahan-bahan pencemar (polutan) yang dapat mengganggu keseimbangan lingkungan. Bahan-bahan pencemar tersebut pada umumnya merupakan efek samping dari aktivitas manusia dalam pembangunan. Berdasarkan jenisnya, pencemaran dapat dibagi menjadi empat, yaitu pencemaran udara, pencemaran tanah, pencemaran air, dan pencemaran suara. Pencemaran udara yang ditimbulkan oleh ulah manusia antara lain, disebabkan oleh asap sisa hasil pembakaran, khususnya bahan bakar fosil (minyak dan batu bara) yang ditimbulkan oleh kendaraan bermotor, mesin-mesin pabrik, dan mesin-mesin pesawat terbang atau roket. Dampak yang ditimbulkan dari pencemaran udara, antara lain, berkurangnya kadar oksigen (O2) di udara, menipisnya lapisan ozon (O3), dan bila bersenyawa dengan air hujan akan menimbulkan hujan asam yang dapat merusak dan
mencemari air, tanah, atau tumbuhan. Pencemaran tanah disebabkan karena sampah plastik ataupun sampah anorganik lain yang tidak dapat diuraikan di dalam tanah. Pencemaran tanah juga dapat disebabkan oleh penggunaan pupuk atau obat-obatan kimia yang digunakan secara berlebihan dalam pertanian, sehingga tanah kelebihan zat-zat tertentu yang justru dapat menjadi racun bagi tanaman. Dampak rusaknya ekosistem tanah adalah semakin berkurangnya tingkat kesuburan tanah sehingga lambat laun tanah tersebut akan menjadi tanah kritis yang tidak dapat diolah atau dimanfaatkan.
Pencemaran air terjadi karena masuknya zat-zat polutan yang tidak dapat diuraikan dalam air, seperti deterjen, pestisida, minyak, dan berbagai bahan kimia lainnya, selain itu, tersumbatnya aliran sungai oleh tumpukan sampah juga dapat menimbulkan polusi atau pencemaran. Dampak yang ditimbulkan dari pencemaran air adalah rusaknya ekosistem perairan, seperti sungai, danau atau waduk, tercemarnya air tanah, air permukaan, dan air laut. Pencemaran suara adalah tingkat kebisingan yang sangat mengganggu kehidupan manusia, yaitu suara yang memiliki kekuatan > 80 desibel. Pencemaran suara dapat ditimbulkan dari suara kendaraan bermotor, mesin kereta api, mesin jet pesawat, mesin-mesin pabrik, dan instrumen musik. Dampak pencemaran suara menimbulkan efek psikologis dan kesehatan bagi manusia, antara lain, meningkatkan detak jantung, penurunan pendengaran karena kebisingan (noise induced hearing damaged), susah tidur, meningkatkan tekanan darah, dan dapat menimbulkan stres.
b . Degradasi Lahan
Degradasi lahan adalah proses berkurangnya daya dukung lahan terhadap kehidupan. Degradasi lahan merupakan bentuk kerusakan lingkungan akibat pemanfaatan lingkungan oleh manusia yang tidak memerhatikan keseimbangan lingkungan. Bentuk degradasi lahan, misalnya lahan kritis, kerusakan ekosistem laut, dan kerusakan hutan.
1) Lahan kritis dapat terjadi karena praktik ladang berpindah ataupun karena eksploitasi penambangan yang besar-besaran.
2) Rusaknya ekosistem laut terjadi karena bentuk eksploitasi hasil-hasil laut secara besar-besaran, misalnya menangkap ikan dengan menggunakan jala pukat, penggunaan bom, atau menggunakan racun untuk menangkap ikan atau terumbu karang. Rusaknya terumbu karang berarti rusaknya habitat ikan, sehingga kekayaan ikan dan hewan laut lain di suatu daerah dapat berkurang.
3) Kerusakan hutan pada umumnya terjadi karena ulah manusia, antara lain, karena penebangan pohon secara besar-besaran, kebakaran hutan, dan praktik peladangan berpindah. Kerugian yang ditimbulkan dari kerusakan hutan, misalnya punahnya habitat hewan dan tumbuhan, keringnya mata air, serta dapat menimbulkan bahaya banjir dan tanah longsor.
Manusia sebagai penguasa lingkungan hidup di bumi berperan besar dalam menentukan kelestarian lingkungan hidup. Manusia sebagai makhluk ciptaan Tuhan yang berakal budi mampu merubah wajah dunia dari pola kehidupan sederhana sampai ke bentuk kehidupan modern seperti sekarang ini. Namun sayang, seringkali apa yang dilakukan manusia tidak diimbangi dengan pemikiran akan masa depan kehidupan generasi berikutnya. Banyak kemajuan yang diraih oleh manusia membawa dampak buruk terhadap kelangsungan lingkungan hidup.
Beberapa bentuk kerusakan lingkungan hidup karena faktor manusia, antara lain:
a. Terjadinya pencemaran (pencemaran udara, air, tanah, dan suara) sebagai dampak adanya kawasan industri.
b. Terjadinya banjir, sebagai dampak buruknya drainase atau sistem pembuangan air dan kesalahan dalam menjaga daerah aliran sungai dan dampak pengrusakan hutan.
c. Terjadinya tanah longsor, sebagai dampak langsung dari rusaknya hutan.
Beberapa ulah manusia yang baik secara langsung maupun tidak langsung membawa dampak pada kerusakan lingkungan hidup antara lain:
a. Penebangan hutan secara liar (penggundulan hutan).
b. Perburuan liar.
c. Merusak hutan bakau.
d. Penimbunan rawa-rawa untuk pemukiman.
e. Pembuangan sampah di sembarang tempat.
f. Bangunan liar di daerah aliran sungai (DAS).
g. Pemanfaatan sumber daya alam secara berlebihan di luar batas.
*Faktor kerusakan lingkungan akibat aktifitasmanusia
Faktor bertambahnya populasi penduduk memicu juga kerusakkan alam yang dahsyat. Dimana semua kebutuhan penduduk tergantung pada hasil kekayaan alam. Faktor manusia ini antara lain :
  1. Perburuan hewan yang membabi-buta sehingga terputusnya rantai makanan yang menyebabkan keseimbangan alam menjadi kacau tidak ada ujung pangkalnya.
  2. Kebakaran hutan diakibat dua faktor selain alam dikareanakan oleh kemarau panjang yang memicu kebakaran alam. Kebakaran hutan juga disebabkan ulah manusia yang melakukan aktivitas seperti pembukaan lahan dengan membakar hutan pada akhirnya terjadi polusi udara akibat kabut asap yang ditimbulkan sehingga banyak spesies binatang dan tumbuhan musnah.
  3. Penggundulan hutan ini adalah akibat manusia yang melakukan aktivitas penebangan hutan secara liar tanpa izin atau illegal dengan tanpa melakukan reboisasi kembali pada hutan tersebut.
  4. Penambangan adalah aktivitas manusia dalam menggali material alam yang berharga seperti bahan tambang besi,timah,emas dll. Penambangan secara liar tanpa perlakuan bijak akan memicu kerusakan alam juga.
  5. Limbah industri adalah hasil pengolahan pabrik yang tidak berguna. Limbah ini merupakan pemicu juga dalam kerusakan alam karena limbah itu berupa racun yang akan memusnahkan hewan,tumbuhan dan manusia juga. Dan dipastikan keseimbangan alam juga terganggu.
  6. Radiasi Nuklir adalah peristiwa pencemaran alam akibat meledak dan pecahnya partikel-partikel dari nuklir dari penyimpannya.


    Sumber dan ada sedikit revisi

----Cara Menanam Padi----

Sebagai negara agraris masyarakat Indonesia harus belajar cara budidaya tanaman padi yang baik dan benar. Karena sebagian besar masyarakat Indonesia mengkonsumsi nasi sebagai makanan pokok. Kandungan karbohidrat yang tinggi dan rasa yang enak membuat beras dipilih sebagai salah satu makanan favorit bagi masyarakat Indonesia. Oleh karena itu kebutuhan beras di Indonesia sangat besar sekali, sehingga pemerintah sampai mengimpor beras dari luar negeri untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri.
Sebagai negara agraris Indonesia seharusnya bisa menghasilkan beras sendiri dari budidaya tanaman padi yang bisa tumbuh subuh di Indonesia. Maka dari itu peluang untuk membudidayakan padi sangat menjanjikan, apalagi dengan pertumbuhan penduduk yang sangat pesat pasti akan berpengaruh terhadap permintaan beras.
Biasanya banyak orang dari pedesaan memilih untuk merantau ke kota besar untuk menjadi kuli daripada membudidayakan tanaman padi. Bertanam padi hanya dijadikan pekerjaan sampingan, hal inilah yang menyebabkan hasil panen yang mereka dapatkan tidak maksimal. Padahal bila mereka serius hasil dari bertani sudah lebih dari cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.

8 METODE DALAM BUDIDAYA TANAMAN PADI

Untuk mendapatkan hasil padi yang berkualitas Anda harus mengetahui cara budidaya padi yang baik dan benar. Hal pertama yang harus Anda miliki adalah kesungguhan untuk membudidayakan tanaman ini, dengan mendedikasikan tenaga dan pikiran Anda 100 % untuk membudidayakan tanaman ini maka Anda akan mendapatkan hasil panen yang melimpah.
Agar hasil budidaya tanaman padi melimpah Anda bisa mempelajari caranya. Berikut adalah langkah-langkah yang harus Anda ikuti.

PENGOLAHAN TANAH UNTUK TANAMAN PADI

Membajak Lahan Untuk di Tanami Padi
  • Facebook
  • Twitter
  • Google+
  • Pinterest
Membajak Lahan Untuk di Tanami Padi
Langkah pertama sebelum menanam padi adalah membersihkan lahan yang akan ditanami. Bersihkan berbagai tanaman gulma seperti rerumputan, semak belukar serta hal lain yang mungkin akan mengganggu perkembangan tanaman padi. Setelah lahan bersih dari tanaman liar langkah selanjutnya adalah memberikan aliran air pada lahan. Proses ini bertujuan untuk menggemburkan tanah agar mudah untuk dibajak dengan menggunakan alat tradisional ataupun modern.
Setelah lahan tanam menjadi gembur, genangi lahan tersebut dengan air sampai mencapai ketinggian 5-10 cm. Cara mengatur ketinggian air bisa dengan cara membuka dan menutup akses keluar masunya air pada pintu irigasi. Diamkan lahan tersebut selama 2 minggu agar racun pada tanah menjadi netral dan juga kondisi tanah menjadi berlumpur.

MEMILIH BIBIT PADI YANG UNGGUL DAN BERKUALITAS

Agar hasil panen padi bisa melimpah tentu selain lahan tanam yang baik Anda memerlukan bibit padi yang unggul. Untuk mengetahui bibit padi yang baik Anda bisa mengetahuinya dengan cara berikut.
  1. Rendam beberapa benih padi yang akan ditanam dengan air selama kurang lebih 2 jam.
  2. Letakan benih yang sudah direndam di atas ain yang sudah dibasahi dengan air. Kemudian hitung berapa benih padi yang telah direndam tad, ada berapa yang bisa mengeluarkan kecambah. Bila yang keluar kecambah sampai 90 % itu artinya benih padi tersebut memiliki kualitas yang baik.

MENYEMAI BENIH PADI DI LAHAN

Setelah memiliki benih padi yang baik, langkah selanjutnya adalah menyemai benih tersebut pada lahan tanam. Untuk menyemai benih padi Anda bisa melakukanny dengan mengikuti beberapa langkah berikut.
  1. Rendam benih padi yang akan disemai selama sehari semalam, tiriskan dan biarkan selama 2 hari sampai benih tersebut mengeluarkan kecambah.
  2. Siapkan lahan untuk menyemai benih padi sekitar 500 m2 untuk 1 hektar lahan sawah. Usahakan lahan yang digunakan untuk menyemai padi tetap berair dan berlumpur.
  3. Berikan pupuk Urea ditambah TSP masing-masing 10 gr untuk 1 m2 lahan persemaian.
  4. Tanam bibit padi yang sudah berkecambah tadi di lahan persemaian yang telah disiapkan. Cara menanam benih padi adalah dengan menyebar bibit secara merata pada lahan penyemaian.

CARA MENANAM PADI

Cara Menanam Padi
  • Facebook
  • Twitter
  • Google+
  • Pinterest
Cara Menanam Padi
Tahap selanjutnya adalah menanam bibit yang telah disemai ke dalam lahan persawahan yang sudah dipersiapkan. Cara menanam padi adalah dengan memindahkan bibit persemaian ke dalam lahan persawahan. Berikut adalah langkah-langkahnya.
  • Salah satu ciri bibit padi yang sudah siap tanam adalah memiliki daun dua sampai tiga helai dan telah berusia kurang lebih 2 minggu.
  • Cara menanam bibit padi tersebut bisa dilakukan dengan cara tunggal maupun ganda. Untuk satu lubang bisa diisi satu atau dua tanaman padi.
  • Proses penanaman bibit padi yang baik adalah dengan membuat lahan tergenang dengan air sedangkan kedalaman penanaman bibit sekitar 1-1,5 cm. Tidak terlalu dalam serta posisikan akar seperti membentuk huruf (L), hal ini dilakukan agar agar bisa tumbuh dengan sempurna.

PENYIANGAN LAHAN

Agar padi yang ditanam bisa tumbuh dengan sempurna Anda perlu merawatnya dengan membersihkan tanaman lain yang mengganggu atau biasa disebut dengan tanaman gulma. Penyangan tanaman gulam bisa dilakukan saat masa tanam padi menginjak umur 3 minggu dan selanjutnya bisa dilakukan penyiangan rutin setiap 3 minggu sekali. Penyiangan yang baik bisa dilakukan dengan cara manual yaitu dengan mencabut gulma dengan menggunakan tangan.

MEMBERIKAN PUPUK PADA TANAMAN PADI

Memberikan Pupuk untuk Padi
  • Facebook
  • Twitter
  • Google+
  • Pinterest
Memberikan Pupuk untuk Padi
Memberikan pupuk merupakan hal yang sangat penting untuk dilakukan. Karena tanpa adanya pupuk yang baik tanaman padi akan sulit utuk tumbuh dengan sempurna dan tentu saja hasil panen tidak bisa maksimal. Berikut adalah takaran serta cara memberikan pupuk yang baik untuk budidaya tanaman padi.
  • Untuk pemupukan pertama bisa Anda lakukan saat padi telah berusia 7-15 hari setelah ditanam. Anda bisa menggunakan jenis pupuk Urea dan TSP yang dicampur dengan dosis sekitar 100:50 Kg/ha atau bisa disesuakan dengan kondisi tanaman.
  • Untuk pemberian pupuk pada tahap dua bisa dilakukan saat tanaman padi telah berumur 25-30 hari. Gunakanlah pupuk jenis Urea 50 Kg/ha serta Phonska 100 Kg/ha.
  • Proses pemumukan terakhir bisa dilakukan saat tanaman berumur 40-45 hari. Anda bisa menggunakan pupuk jenis Urea yang dicampur dengan Za dengan perbandingan 50 : 50 Kg/ha.

MELINDUNGI TANAMAN PADI DARI HAMA

Setiap tanaman budidaya tidak lepas dari gangguan hama yang merusak tanaman oleh karena itu Anda harus mencegahnya. Biasanya ada beberapa hama yang mengganggu budidaya tanaman padi diantarnya tikus, orang-orang, belalang, lembing, wereng hingga walang sangit. Untuk hasil maksimal pengendalian hama sebaiknya dilakukan dengan cara alami yaitu dengan memelihara hewan pemangsa sehingga dapat menghambat perkembangan hama tersebut.
Oleh sebab itu jangan membasmi ular yang ada di sekitar sawah Anda, karena hewan tersebutlah yang bisa menjadi predator untuk hama tikus yang sering merusak tanaman padi. Keuntungan pengendalian hama secara alami adalah terjaganya lingkungan dan cukup aman untuk kelangsungan ekosistem alam. Tetapi bila penyakit atau hama tidak belum bisa diatasi dengan cara tersebut, maka Anda bisa menggunakan petisida untuk mengendalikan hama.

MEMANEN TANAMAN PADI

Memanen Tanaman Padi yang Telah Menguning
  • Facebook
  • Twitter
  • Google+
  • Pinterest
Memanen Tanaman Padi yang Telah Menguning
Inilah saat yang paling ditunggu oleh para petani yaitu masa panen tanaman padi. Tanda tanaman padi telah siap untuk dipanen adalah warna butiran bijinya sudah mulai menguning, ranting buahnya sudah mulai menunduk karena terisi dengan beras. Proses pemanenan padi bisa dilakukan dengan cara tradisonal yaitu menggunakan sabit atau dengan cara modern yang menggunakan mesin otomatis.
Untuk mengurangi kerugian pada saat panen usahakan untuk segera memanen padi karena bila usia padi terlalu tua biji padi akan rontok. Itulah proses budidaya tanaman padi yang cukup panjang, oleh karena itu kita harus menghargai makanan ini jangan membuangnya atau berlebih-lebihan dalam memasak sehingga terbuang. Selain itu jika banyak yang menanam tanaman ini sudah pasti Indonesia akan bisa surplus stok beras.
Sumbernya ada di sini